Kamis, 03 Juni 2010

she ( Apalah arti Cinta)

Apalah Arti Cinta

*
Apalah arti cinta, bila aku tak bisa
Memilikimu..
Apalah arti cinta, bila pada akhirnya
Tak ‘kan menyatu..

**
Sesulit inikah jalan takdirku
Yang tak inginkan kita bahagia

***
Bila aku tak berujung denganmu
Biarkan kisah ini ku kenang selamanya
Tuhan tolong buang rasa cintaku
Jika tak kau ijinkan aku bersamanya

Back to * ** ***

Inilah saatnya aku harus melepaskan dirimu

Tuhan tolong buang rasa cintaku
Jika tak kau ijinkan aku bersamanya

by . . she

football news

Beritabola .. Jakarta - Pada 1 Juni kemarin, semua tim konstestan Piala Dunia 2010 mengumumkan skuad finalnya masing-masing. Berikut ini adalah pasukan dari negara-negara yang bergabung di Grup G.

Brasil
Kiper: Julio Cesar (Inter Milan), Doni (AS Roma), Gomes (Tottenham)

Belakang: Maicon (Inter Milan), Daniel Alves (Barcelona), Michel Bastos (Olympique Lyon), Gilberto (Cruzeiro), Luc�o (Inter Milan), Juan (AS Roma), Luisao (Benfica), Thiago Silva (AC Milan)




Beritabola .. Jakarta - Pada 1 Juni kemarin, semua tim konstestan Piala Dunia 2010 mengumumkan skuad finalnya masing-masing. Berikut ini adalah pasukan dari negara-negara yang bergabung di Grup G.

Brasil
Kiper: Julio Cesar (Inter Milan), Doni (AS Roma), Gomes (Tottenham)

Belakang: Maicon (Inter Milan), Daniel Alves (Barcelona), Michel Bastos (Olympique Lyon), Gilberto (Cruzeiro), Luc�o (Inter Milan), Juan (AS Roma), Luisao (Benfica), Thiago Silva (AC Milan)

Tengah: Gilberto Silva (Panathinaikos), Felipe Melo (Fiorentina), Ramires (Benfica), Elano (Galatasaray), Kak� (Real Madrid), Julio Baptista (Roma), Kleberson (Flamengo), Josu� (VfL Wolfsburg)

Depan: Robinho (Santos), Lu�s Fabiano (Sevilla), Nilmar (Villarreal), Grafite (VfL Wolfsburg)

Pantai Gading
Kiper: Boubacar Barry (Lokeren), Aristides Zogbo (Maccabi Netanya), Daniel Yeboah (ASEC Abidjan)

Belakang: Souleymane Bamba (Hibernian), Arthur Boka (VfB Stuttgart), Guy Demel (Hamburg SV), Emmanuel Eboue (Arsenal), Steve Gohouri (Wigan Athletic), Siaka Tiene (Valenciennes), Kolo Toure (Manchester City), Benjamin Brou Angoua (Valenciennes)

Tengah: Jean-Jacques Gosso Gosso (Monaco), Abdelkader Keita (Galatasaray), Emmanuel Kone (International Curtea Arges), Gervais Yao Kouassi (Lille), Christian Koffi Ndri (Sevilla), Cheik Ismael Tiote (Twente Enschede), Yaya Toure (Barcelona), Didier Zokora (Sevilla)

Depan: Aruna Dindane (Lekhwiya), Seydou Doumbia (Young Boys Berne), Didier Drogba (Chelsea), Salomon Kalou (Chelsea)

Korea Utara
Kiper: Kim Myong Gil (Amrokgang), Kim Myong Won (Amrokgang), Ri Myong Guk (Pyongyang City)

Belakang: Cha Jong Hyok (Amrokgang), Ri Jun Il (Sobaeksu), Ri Kwang Chon (April 25), Nam Song Chol (April 25), Pak Nam Chol (Amrokgang), Ri Kwang Hyok (Kyonggongop), Pak Chol Jin (Amrokgang)

Tengah: Ji Yun Nam (April 25), Mun In Guk (April 25), Pak Sung Hyok (Sobaeksu), Ri Chol Myong (Pyongyang City), Pak Nam Chol (April 25), An Yong Hak (Omiya Ardija), Kim Kyong Il (Rimyongsu), Kim Yong Jun (Pyongyang City)

Depan: Hong Yong Jo (FC Rostov), An Chol Hyok (Rimyongsu), Jong Tae Se (Kawasaki Frontale), Choe Kum Chol (April 25), Kim Kum Il (April 25)

Portugal
Kiper: Beto (Porto), Daniel Fernandes (Iraklis), Eduardo (Braga)

Belakang: Fabio Coentrao (Benfica), Paulo Ferreira (Chelsea), Ricardo Carvalho (Chelsea), Bruno Alves (Porto), Rolando (Porto), Ricardo Costa (Lille), Duda (Malaga), Pepe (Real Madrid), Miguel (Valencia)

Tengah: Tiago (Atletico Madrid), Deco (Chelsea), Raul Meireles (Porto), Nani (Manchester United), Miguel Veloso (Sporting Lisbon), Pedro Mendes (Sporting Lisbon)

Depan: Simao Sabrosa (Atletico Madrid), Hugo Almeida (Werder Bremen), Liedson (Sporting Lisbon), Cristiano Ronaldo (Real Madrid), Danny (Zenit St Petersburg).

cerpen persahabatan

cerpen persahabatan
pagi hari saat aku terbangun tiba-tiba ada seseorang memanggil namaku. Aku melihat keluar. Ivan temanku sudah menunggu diluar rumah kakekku dia mengajakku untuk bermain bola basket.“Ayo kita bermain basket ke lapangan.” ajaknya padaku. “Sekarang?” tanyaku dengan sedikit mengantuk. “Besok! Ya sekarang!” jawabnya dengan kesal.“Sebentar aku cuci muka dulu. Tunggu ya!”, “Iya tapi cepat ya” pintanya.Setelah aku cuci muka, kami pun berangkat ke lapangan yang tidak begitu jauh dari rumah kakekku.“Wah dingin ya.” kataku pada temanku. “Cuma begini aja dingin payah kamu.” jawabnya.Setelah sampai di lapangan ternyata sudah ramai. “Ramai sekali pulang aja males nih kalau ramai.” ajakku padanya. “Ah! Dasarnya kamu aja males ngajak pulang!”, “Kita ikut main saja dengan orang-orang disini.” paksanya. “Males ah! Kamu aja sana aku tunggu disini nanti aku nyusul.” jawabku malas. “Terserah kamu aja deh.” jawabnya sambil berlari kearah orang-orang yang sedang bermain basket.“Ano!” seseorang teriak memanggil namaku. Aku langsung mencari siapa yang memanggilku. Tiba-tiba seorang gadis menghampiriku dengan tersenyum manis. Sepertinya aku mengenalnya. Setelah dia mendekat aku baru ingat. “Bella?” tanya dalam hati penuh keheranan. Bella adalah teman satu SD denganku dulu, kami sudah tidak pernah bertemu lagi sejak kami lulus 3 tahun lalu. Bukan hanya itu Bella juga pindah ke Bandung ikut orang tuanya yang bekerja disana. “Hai masih ingat aku nggak?” tanyanya padaku. “Bella kan?” tanyaku padanya. “Yupz!” jawabnya sambil tersenyum padaku. Setelah kami ngobrol tentang kabarnya aku pun memanggil Ivan. “Van! Sini” panggilku pada Ivan yang sedang asyik bermain basket. “Apa lagi?” tanyanya padaku dengan malas. “Ada yang dateng” jawabku. “Siapa?”tanyanya lagi, “Bella!” jawabku dengan sedikit teriak karena di lapangan sangat berisik. “Siapa? Nggak kedengeran!”. “Sini dulu aja pasti kamu seneng!”. Akhirnya Ivan pun datang menghampiri aku dan Bella.Dengan heran ia melihat kearah kami. Ketika ia sampai dia heran melihat Bella yang tiba-tiba menyapanya. “Bela?” tanyanya sedikit kaget melihat Bella yang sedikit berubah. “Kenapa kok tumben ke Jogja? Kangen ya sama aku?” tanya Ivan pada Bela. “Ye GR! Dia tu kesini mau ketemu aku” jawabku sambil menatap wajah Bela yang sudah berbeda dari 3 tahun lalu. “Bukan aku kesini mau jenguk nenekku.” jawabnya. “Yah nggak kangen dong sama kita.” tanya Ivan sedikit lemas. “Ya kangen dong kalian kan sahabat ku.” jawabnya dengan senyumnya yang manis.Akhinya Bella mengajak kami kerumah neneknya. Kami berdua langsung setuju dengan ajakan Bela. Ketika kami sampai di rumah Bela ada seorang anak laki-laki yang kira-kira masih berumur 4 tahun. “Bell, ini siapa?” tanyaku kepadanya. “Kamu lupa ya ini kan Dafa! Adikku.” jawabnya. “Oh iya aku lupa! Sekarang udah besar ya.”. “Dasar pikun!” ejek Ivan padaku. “Emangnya kamu inget tadi?” tanyaku pada Ivan. “Nggak sih!” jawabnya malu. “Ye sama aja!”. “Biarin aja!”. “Udah-udah jangan pada ribut terus.” Bella keluar dari rumah membawa minuman. “Eh nanti sore kalian mau nganterin aku ke mall nggak?” tanyanya pada kami berdua. “Kalau aku jelas mau dong! Kalau Ivan tau!” jawabku tanpa pikir panjang. “Ye kalau buat Bella aja langsung mau, tapi kalau aku yang ajak susah banget.” ejek Ivan padaku. “Maaf banget Bell, aku nggak bisa aku ada latihan nge-band.” jawabnya kepada Bella. “Oh gitu ya! Ya udah no nanti kamu kerumahku jam 4 sore ya!” kata Bella padaku. “Ok deh!” jawabku cepat.Saat yang aku tunggu udah dateng, setelah dandan biar bikin Bella terkesan dan pamit keorang tuaku aku langsung berangkat ke rumah nenek Bella. Sampai dirumah Bella aku mengetuk pintu dan mengucap salam ibu Bella pun keluar dan mempersilahkan aku masuk. “Eh ano sini masuk dulu! Bellanya baru siap-siap.” kata beliau ramah. “Iya tante!” jawabku sambil masuk kedalam rumah. Ibu Bella tante Vivi memang sudah kenal padaku karena aku memang sering main kerumah Bella. “Bella ini Ano udah dateng” panggil tante Vivi kepada Bella. “Iya ma bentar lagi” teriak Bella dari kamarnya. Setelah selesai siap-siap Bella keluar dari kamar, aku terpesona melihatnya. “Udah siap ayo berangkat!” ajaknya padaku.Setelah pamit untuk pergi aku dan Bella pun langsung berangkat. Dari tadi pandanganku tak pernah lepas dari Bella. “Ano kenapa? Kok dari tadi ngeliatin aku terus ada yang aneh?” tanyanya kepadaku. “Eh nggak apa-apa kok!” jawabku kaget.Kami pun sampai di tempat tujuan. Kami naik ke lantai atas untuk mencari barang-barang yang diperlukan Bella. Setelah selesai mencari-cari barang yang diperlukan Bella kami pun memtuskan untuk langsung pulang kerumah. Sampai dirumah Bella aku disuruh mampir oleh tante Vivi. “Ayo Ano mampir dulu pasti capek kan?” ajak tante Vivi padaku. “Ya tante.” jawabku pada tante Vivi.Setelah waktu kurasa sudah malam aku meminta ijin pulang. Sampai dirumah aku langsung masuk kekamar untuk ganti baju. Setelah aku ganti baju aku makan malam. “Kemana aja tadi sama Bella?” tanya ibuku padaku. “Dari jalan-jalan!” jawabku sambil melanjutkan makan. Selesai makan aku langsung menuju kekamar untuk tidur. Tetapi aku terus memikirkan Bella. Kayanya aku suka deh sama Bella. “Nggak! Nggak boleh aku masih kelas 3 SMP, aku masih harus belajar.” bisikku dalam hati.Satu minggu berlalu, aku masih tetap kepikiran Bella terus. Akhirnya sore harinya Bella harus kembali ke Bandung lagi. Aku dan Ivan datang kerumah Bella. Akhirnya keluarga Bella siap untuk berangkat. Pada saat itu aku mengatakan kalau aku suka pada Bella.“Bella aku suka kamu! Kamu mau nggak kamu jadi pacarku” kataku gugup.“Maaf ano aku nggak bisa kita masih kecil!” jawabnya padaku. “Kita lebih baik Sahabatan kaya dulu lagi aja!”Aku memberinya hadiah kenang-kenangan untuknya sebuah kalung. Dan akhirnya Bella dan keluarganya berangkat ke Bandung. Walaupun sedikit kecewa aku tetap merasa beruntung memiliki sahabat seperti Bella. Aku berharap persahabatan kami terus berjalan hingga nanti.

Puisi Ibu

Ibu!!!!!

Kelunak lembutanmu yang bersih
Merupakan rahmat bagi kami.
Kamu,,

Merupakan kekuatan
Dan benteng agama . .
Wahai,,

Orang yang menghentikan
Penyusuan,

Anak dalam kalangan kami
Berdasarkan tauhid,,

Kasih sayangmu memberi nilai
Kemampuan kami, memberi warna
Amal dan fikiran kami..

Wahai, pemangku amanah
Berdasarkan syair nyata,
Di dalam nafasmu
Terletak kehidupan agama
Berhati-hatilah melalui zaman,
Bimbing eratlah anak-anakmu.....

Sajak Ibu

Ibu...
adalah wanita yang telah melahirkanku
merawatku
membesarkanku
mendidikku
hingga diriku telah dewasa

Ibu...
adalah wanita yang selalu siaga tatkala aku dalam buaian
tatkala kaki-kakiku belum kuat untuk berdiri
tatkala perutku terasa lapar dan haus
tatkala kuterbangun di waktu pagi, siang dan malam

Ibu...
adalah wanita yang penuh perhatian
bila aku sakit
bila aku terjatuh
bila aku menangis
bila aku kesepian

Ibu...
telah kupandang wajahmu diwaktu tidur
terdapat sinar yang penuh dengan keridhoan
terdapat sinar yang penuh dengan kesabaran
terdapat sinar yang penuh dengan kasih dan sayang
terdapat sinar kelelahan karena aku

Aku yang selalu merepotkanmu
aku yang selalu menyita perhatianmu
aku yang telah menghabiskan air susumu
aku yang selalu menyusahkanmu hingga muncul tangismu

Ibu...
engkau menangis karena aku
engkau sedih karena aku
engkau menderita karena aku
engkau kurus karena aku
engkau korbankan segalanya untuk aku

Ibu...
jasamu tiada terbalas
jasamu tiada terbeli
jasamu tiada akhir
jasamu tiada tara
jasamu terlukis indah di dalam surga

Ibu...
hanya do'a yang bisa kupersembahkan untukmu
karena jasamu
tiada terbalas

Hanya tangisku sebagai saksi
atas rasa cintaku padamu

Ibu..., I LOVE YOU SO MUCH