Senin, 12 April 2010

Sistem Informasi Pemasaran Pasta Gigi Pepsodent

Sistem Informasi Pemasaran Pasta Gigi Pepsodent
Daur hidup produk pepsodent

BAB I
Permasalahan


Beberapa tahun terakhir ini perkembangan dunia bisnis sangatlah cepat dan membuat pihak-pihakyang terlibat didalamnya harus bekerja keras agar keberadaannya tetap diakui oleh pelanggan mereka. Jika dahulu pelanggan membutuhkan sesuatu untuk pemutih gigi, mereka akan dapat dengan cepat mendapatkannya. Hal ini terjadi karena pasta gigi yang ada ditujukan untuk semua orang (semua segmen pasar). Saat ini jika kita membutuhkan pasta gigi, akan terdapat banyak pilihan yang ditawarkan antara lain Pepsodent, Close-Up, Ciptadent, dan lain-lain dan ini akan membuat kesulitan tersendiri bagi pelanggan untuk memilih. Semakin beragamnya jenis dan macam pasta gigi (dan produk lainnya) menggambarkan semakin ketatnya persaingan dalam dunia bisnis.

Bervariasinya merek dan jenis produk menunjukkan bahwa perusahaan tidak dapat hanya berdiam diri dalam melakukan bisnisnya. Perusahaan harus mulai berpikir untuk mengalahkan para pesaingnya. Hanya perusahaan yang betul-betul kuat yang akan memenangkan persaingan. Dalam usahannya menuju perusahaan yang kuat, para pengambil keputusan (Chief Executive Officers) didalam perusahaan Unilever diwajibkan untuk merubah cara berpikir mereka. Jika dahulu mereka berpikir hanya untuk mencari keuntungan semata, saat ini mereka harus berpikir secara strategis untuk mempertahankan produknya agar tetap eksis.

Bagaimana kunci sukses pepsodent menjadi pemimpin pasar di pasta gigi bahkan menggusur merek Odol yang pertama kali masuk ke pasar dan di benak konsumen Indonesia? Sehingga, kata Odol sendiri menjadi identik dengan pasta gigi hingga sekarang.



SISTEM INFORMASI MANUFAKTUR
PASTA GIGI PEPSODENT




BAB I
GAMBARAN KASUS

Beberapa tahun terakhir ini perkembangan dunia bisnis sangat cepat, bahkan di luar dugaan. Hal ini membuat pihak-pihak yang terlibat di dalamnya harus bekerja keras agar keberadaannya tetap diakui oleh pelanggan mereka. Jika dahulu pelanggan membutuhkan sesuatu untuk pemutih gigi, mereka akan dapat dengan cepat mendapatkannya. Hal ini terjadi karena pasta gigi yang ada ditujukan untuk semua orang (semua segmen pasar).

Saat ini jika kita membutuhkan pasta gigi, akan terdapat banyak pilihan yang ditawarkan antara lain Pepsodent, Close-Up, Ciptadent, dan lain-lain. Keadaan ini akan membuat kesulitan tersendiri bagi pelanggan untuk memilih. Semakin beragamnya jenis dan macam pasta gigi (dan produk lainnya) menggambarkan semakin ketatnya persaingan dalam dunia bisnis.

Semakin bervariasinya merek dan jenis produk menunjukkan bahwa perusahaan tidak dapat hanya berdiam diri dalam melakukan bisnisnya. Perusahaan harus mulai berpikir untuk mengalahkan para pesaingnya. Hanya perusahaan yang betul-betul kuat yang akan memenangkan persaingan. Dalam usahanya menuju perusahaan yang kuat, para pengambil keputusan (Chief Executive Officers) di dalam perusahaan Unilever diwajibkan untuk merubah cara berpikir mereka. Jika dahulu mereka berpikir hanya untuk mencari keuntungan semata, saat ini mereka harus berpikir secara strategis untuk mempertahankan produknya agar tetap exist.

Bagaimana kunci sukses pepsodent menjadi pemimpin pasar di pasta gigi bahkan menggusur merek Odol yang pertama kali masuk ke pasar dan di benak konsumen Indonesia? Sehingga, kata Odol sendiri menjadi identik dengan pasta gigi hingga sekarang.

Di umur 60 tahun, Unilever Indonesia semakin menunjukkan keperkasaannya terutama pada produk pasta gigi. Pepsodent awal tahun 80-an hanya memiliki tema positioning pada gigi lebih putih dan sehat dengan kalimat penyempurnaan “perawatan kesehatan gigi”, maka belakangan ini Pepsodent menambah nilai menjadi “penguat gigi”, sehingga gigi tetap utuh dalam usia senja.

Kata kunci setiap produk untuk tetap bertahan tergantung seberapa inovatif sebuah produk mengikuti produk life cycle (PLC). Pepsodent juga menjalankan PLC secara konsisten.


By : Mardiah (31107051)
3 db011